Satelit Navigasi GLONASS Rusia: Teknologi, Sejarah, dan Peran Global

Satelit Navigasi GLONASS Rusia: Teknologi, Sejarah, dan Peran Global

ucebidmaster.com, 12 MEI 2025

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88    

 

 

Ternyata! Ada Muatan Rahasia di Satelit Navigasi GLONASS Rusia

 

GLONASS (Globalnaya Navigatsionnaya Sputnikovaya Sistema), atau Sistem Satelit Navigasi Global, adalah sistem navigasi satelit berbasis ruang angkasa yang dikembangkan dan dioperasikan oleh Rusia. Sebagai alternatif utama untuk Global Positioning System (GPS) milik Amerika Serikat, GLONASS menyediakan layanan geoposisi otonom dengan cakupan global dan akurasi yang sebanding. Sistem ini memainkan peran penting dalam aplikasi sipil dan militer, mulai dari navigasi kendaraan, pelacakan kapal, hingga operasi militer strategis. Dengan konstelasi 24 satelit aktif, GLONASS menawarkan keandalan tinggi, terutama di wilayah lintang tinggi seperti Kutub Utara, menjadikannya pelengkap ideal untuk GPS.

Artikel ini menyajikan ulasan mendalam, akurat, dan terpercaya tentang satelit navigasi GLONASS, mencakup sejarah perkembangannya, spesifikasi teknis, cara kerja, keunggulan, kekurangan, aplikasi, serta tantangan dan prospek masa depan. Informasi disusun berdasarkan sumber-sumber kredibel seperti situs resmi GLONASS (glonass-iac.ru), laporan Russian Space Systems, artikel ilmiah, dan publikasi terpercaya seperti Russia Beyond, SINDOnews, serta Indomiliter. Artikel ini bertujuan memberikan wawasan komprehensif bagi peneliti, profesional teknologi, dan masyarakat umum yang ingin memahami peran GLONASS dalam ekosistem navigasi global.


Sejarah dan Perkembangan GLONASS

    SINDO Hi-Lite - Rusia dan China Sepakati Penggunaan Satelit Glonass dan  Beidou      

Asal-Usul dan Era Perang Dingin

Konsep GLONASS berakar pada tahun 1957, ketika ilmuwan Soviet V.S. Shebshaevich mengusulkan pemanfaatan teknologi radio-astronomi untuk navigasi penerbangan. Ide ini muncul bersamaan dengan peluncuran Sputnik 1, satelit buatan pertama dunia, pada 4 Oktober 1957, yang menandai keunggulan Soviet dalam teknologi antariksa. Pada 1967, Uni Soviet meluncurkan satelit navigasi radio pertama, Tsiklon, yang dirancang untuk memberikan posisi akurat bagi kapal selam balistik selama Perang Dingin. Antara 1967 dan 1978, 31 satelit Tsiklon diluncurkan, meskipun sistem ini menghadapi masalah akurasi dan keandalan.

Pada 1970, Uni Soviet menetapkan persyaratan formal untuk sistem navigasi global yang lebih canggih. Pembangunan GLONASS resmi dimulai pada 1976 di bawah Angkatan Pertahanan Luar Angkasa Soviet. Satelit GLONASS pertama diluncurkan pada 12 Oktober 1982 menggunakan roket Proton-K dari Kosmodrom Baikonur. Sistem ini dinyatakan beroperasi penuh pada 24 Januari 1993 dengan 24 satelit aktif, menyediakan cakupan global untuk keperluan militer dan sipil.

Pasca-Uni Soviet dan Modernisasi

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, program GLONASS mengalami kemunduran akibat keterbatasan dana. Jumlah satelit aktif turun hingga hanya 6–8 pada akhir 1990-an, mengurangi cakupan dan akurasi. Namun, pada 2001, pemerintah Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin meluncurkan Program Federal Sistem Navigasi Global, mengalokasikan anggaran untuk memulihkan konstelasi satelit. Pada Oktober 2011, GLONASS mencapai cakupan global penuh dengan 24 satelit aktif, dan pada 2010, sistem ini telah mencakup 100% wilayah Rusia.

Modernisasi terus berlanjut dengan pengenalan satelit generasi baru, seperti GLONASS-M (diluncurkan sejak 2003) dan GLONASS-K (sejak 2011). Satelit GLONASS-K memiliki masa operasi lebih panjang (10 tahun dibandingkan 7 tahun pada GLONASS-M), bobot lebih ringan (935 kg), dan mendukung sinyal tambahan untuk meningkatkan akurasi. Pada 28 November 2022, satelit GLONASS-M terakhir (Kosmos-2564) diluncurkan menggunakan roket Soyuz-2.1b dari Kosmodrom Plesetsk, melengkapi konstelasi saat ini. Rusia juga merencanakan satelit GLONASS-K2, yang akan mendukung komunikasi laser antarsatelit dan akurasi hingga puluhan sentimeter, meskipun pengembangannya terhambat oleh keterbatasan komponen elektronik akibat sanksi internasional.


Spesifikasi Teknis GLONASS

    Mengenal Glonass dan Kelebihannya, GPS Versi Rusia      

Konstelasi Satelit

GLONASS terdiri dari 24 satelit aktif, ditambah 2–3 satelit cadangan, yang tersebar dalam tiga bidang orbit (masing-masing 8 satelit). Spesifikasi orbit meliputi:

  • Ketinggian: 19.140 km (Medium Earth Orbit/MEO), sekitar 1.060 km lebih rendah dari satelit GPS.

  • Kemiringan Orbit: 64,8 derajat, memungkinkan cakupan optimal di lintang tinggi seperti Kutub Utara.

  • Periode Orbit: 11 jam 15 menit (8/17 hari sideris), dengan pola pengulangan setiap 8 hari (17 revolusi).

  • Jarak Antar Satelit: 45 derajat dalam bidang orbit yang sama.

Konstelasi ini memastikan setidaknya 4–6 satelit terlihat dari titik mana pun di Bumi, cukup untuk triangulasi posisi akurat. Satelit GLONASS menggunakan teknik Frequency Division Multiple Access (FDMA) pada pita L1 (1602 MHz) dan L2 (1246 MHz), berbeda dengan Code Division Multiple Access (CDMA) pada GPS. Generasi terbaru (GLONASS-K2) mulai mengadopsi CDMA untuk kompatibilitas dengan sistem lain.

Segmen Kontrol Darat

Segmen kontrol darat GLONASS dikelola oleh Russian Space Systems dan terdiri dari:

  • Pusat Kendali Sistem: Terletak di Krasnoznamensk, Rusia, untuk mengoordinasikan operasi satelit.

  • Stasiun Pemantauan: 14 di Rusia, 1 di Brasil, 1 di Antartika (Bellingshausen), dengan rencana ekspansi ke Indonesia, Kuba, Vietnam, Spanyol, dan Australia.

  • Stasiun Telemetri dan Komando: Mengelola pelacakan dan pembaruan orbit satelit.

Stasiun-stasiun ini memantau sinyal satelit, menghitung koreksi orbit, dan memastikan akurasi waktu. Sistem sinkronisasi waktu GLONASS menggunakan UTC+3 (Waktu Moskow) dengan akurasi hingga 1 mikrodetik.

Satelit GLONASS

  • GLONASS (Generasi Pertama): Diluncurkan 1982–2005, berukuran 7,6 x 7,2 m (termasuk panel surya), masa operasi 3–5 tahun.

  • GLONASS-M: Diluncurkan sejak 2003, masa operasi 7 tahun, mendukung sinyal L2 untuk akurasi lebih baik.

  • GLONASS-K: Diluncurkan sejak 2011, bobot 935 kg, masa operasi 10 tahun, mendukung sinyal L3 dan jaringan Cospas-Sarsat untuk pencarian dan penyelamatan.

  • GLONASS-K2: Direncanakan, dengan komunikasi laser dan akurasi hingga 30 cm, tetapi tertunda akibat keterbatasan teknologi.

Satelit diproduksi oleh ISS Reshetnev di Zheleznogorsk, Rusia, dengan roket peluncur Soyuz-2 atau Proton-M dari Kosmodrom Plesetsk atau Baikonur.


Cara Kerja GLONASS

GLONASS bekerja berdasarkan prinsip triangulasi, mirip dengan GPS, dengan langkah-langkah berikut:

  1. Penyiaraan Sinyal: Setiap satelit mengirimkan sinyal radio berisi data waktu, posisi orbit, dan identifikasi satelit pada pita L1 dan L2.

  2. Penerimaan Sinyal: Penerima GLONASS (di ponsel, jam tangan, atau perangkat navigasi) menangkap sinyal dari minimal 4 satelit.

  3. Pemrosesan Data: Penerima menghitung jarak ke setiap satelit berdasarkan waktu tempuh sinyal (kecepatan cahaya: 299.792 km/detik).

  4. Triangulasi: Dengan jarak dari 4 satelit, penerima menentukan posisi 3D (lintang, bujur, ketinggian) dan waktu.

  5. Koreksi: Penerima menerapkan koreksi dari stasiun darat atau sistem augmentasi (misalnya, SDCM Rusia) untuk meningkatkan akurasi.

Akurasi GLONASS bervariasi: 7–10 meter untuk pengguna sipil (dibandingkan 3–4 meter pada GPS) dan hingga 30 cm dengan koreksi diferensial. Kombinasi GLONASS dan GPS pada perangkat modern meningkatkan akurasi hingga mendekati 100% di lingkungan urban.


Keunggulan GLONASS

  1. Cakupan di Lintang Tinggi: Kemiringan orbit 64,8 derajat membuat GLONASS lebih efektif di wilayah sirkumpolar seperti Rusia, Skandinavia, dan Kutub Utara, di mana sinyal GPS sering lemah.

  2. Redundansi: Dengan lebih banyak satelit terlihat (GLONASS + GPS), perangkat ganda meningkatkan kecepatan dan akurasi pemosisian, terutama di daerah dengan penghalang seperti gedung tinggi.

  3. Akses Gratis: Layanan GLONASS untuk pengguna sipil tidak dikenakan biaya, mirip dengan GPS.

  4. Keandalan di Kondisi Sulit: GLONASS tetap berfungsi di lingkungan urban atau hutan lebat, di mana sinyal satelit sering terhalang.

  5. Aplikasi Militer: GLONASS mendukung navigasi kapal selam, drone, dan rudal, seperti penggunaannya pada drone Shahed-136 dalam konflik Ukraina.

  6. Keamanan Sinyal: Sinyal GLONASS dilindungi dengan autentikasi untuk mencegah manipulasi atau serangan siber.


Kekurangan GLONASS

  1. Akurasi Lebih Rendah: Akurasi GLONASS (7–10 m) kalah dibandingkan GPS (3–4 m) atau Galileo (1 m) tanpa koreksi tambahan.

  2. Konsumsi Daya: Penerima GLONASS cenderung menggunakan daya lebih besar dibandingkan GPS, memengaruhi masa pakai baterai perangkat.

  3. Biaya Tinggi: Untuk penggunaan khusus (misalnya, navigasi presisi), biaya perangkat GLONASS lebih mahal dibandingkan GPS.

  4. Ketergantungan Teknologi: Sanksi internasional membatasi akses Rusia ke mikroprosesor canggih, menghambat pengembangan GLONASS-K2.

  5. Keterbatasan Perangkat: Tidak semua perangkat global mendukung GLONASS, meskipun ponsel seperti iPhone, Huawei, dan Garmin telah mengintegrasikannya.


Aplikasi GLONASS

GLONASS digunakan dalam berbagai sektor, termasuk:

1. Sipil

  • Navigasi Kendaraan: Digunakan pada sistem navigasi mobil, seperti Yandex Maps di Rusia.

  • Ponsel dan Jam Tangan: Terintegrasi pada perangkat seperti iPhone, Huawei, Xiaomi, Garmin, dan STRYD untuk pelacakan lokasi.

  • Transportasi Umum: Memantau bus, kereta, dan taksi di Rusia.

  • Pencarian dan Penyelamatan: Mendukung jaringan Cospas-Sarsat untuk mendeteksi sinyal darurat.

  • Survei dan Pemetaan: Digunakan dalam geodesi dan pemetaan wilayah terpencil.

2. Militer

  • Navigasi Strategis: Membantu kapal selam balistik, jet tempur, dan rudal jelajah.

  • Drone dan Senjata Presisi: GLONASS memandu drone seperti Shahed-136 dan rudal berbasis satelit.

  • Deteksi Nuklir: Satelit GLONASS-M dan K dilengkapi instrumen Lira untuk mendeteksi ledakan nuklir, mendukung Nuclear Detonation Detection System (NDS).

3. Penelitian dan Industri

  • Pemantauan Lingkungan: Memantau pergerakan gletser di Kutub Utara.

  • Pertanian Presisi: Membantu navigasi traktor otomatis.

  • Penerbangan: Mendukung navigasi pesawat di wilayah terpencil.


Tantangan dan Prospek Masa Depan

Tantangan

  1. Sanksi Internasional: Keterbatasan akses ke komponen mikroelektronik canggih menghambat produksi GLONASS-K2. Sebuah posting di X pada 2025 menyebutkan modernisasi GLONASS terhambat karena kekurangan mikroprosesor.

  2. Persaingan Global: Sistem seperti Galileo (Eropa) dan BeiDou (Tiongkok) menawarkan akurasi lebih tinggi dan teknologi lebih modern.

  3. Biaya Tinggi: Pemeliharaan 24 satelit dan stasiun darat memakan anggaran besar, terutama di tengah tekanan ekonomi Rusia.

  4. Keandalan Sinyal: Beberapa pengguna melaporkan gangguan sinyal di wilayah tertentu, meskipun ini jarang terjadi.

Prospek Masa Depan

  1. Ekspansi Arctic: Rusia berencana memperluas cakupan GLONASS di wilayah Arktik, mendukung operasi Armada Utara, sebagaimana disebutkan oleh Wakil Perdana Menteri Denis Manturov pada 2025.

  2. Integrasi dengan Sistem Lain: Kombinasi GLONASS dengan GPS, Galileo, dan BeiDou pada perangkat ganda akan terus meningkatkan akurasi.

  3. GLONASS-K2 dan K3: Generasi baru satelit diharapkan meningkatkan akurasi hingga 30 cm dan mendukung komunikasi laser, meskipun peluncuran tertunda hingga akhir 2020-an.

  4. Kerjasama Internasional: Rusia telah menandatangani perjanjian dengan Meksiko (2022) dan berencana membangun stasiun pemantauan di Indonesia, Kuba, dan Vietnam untuk memperluas jangkauan global.

  5. Aplikasi Komersial: Dengan meningkatnya adopsi di ponsel dan jam tangan, GLONASS berpotensi menjadi standar di pasar Asia dan Eropa Timur.


Kesimpulan

GLONASS adalah pencapaian teknologi Rusia yang signifikan, menawarkan alternatif global untuk GPS dengan cakupan kuat di lintang tinggi dan aplikasi luas dalam navigasi sipil dan militer. Sejak dimulai pada 1976, sistem ini telah berkembang dari proyek Perang Dingin menjadi infrastruktur vital dengan 24 satelit aktif, mendukung navigasi akurat di seluruh dunia. Meskipun menghadapi tantangan seperti akurasi lebih rendah dibandingkan GPS, sanksi teknologi, dan biaya tinggi, GLONASS terus diperbarui melalui satelit GLONASS-K dan rencana GLONASS-K2. Keunggulannya di wilayah sirkumpolar, redundansi dengan GPS, dan akses gratis menjadikannya komponen penting dalam ekosistem GNSS (Global Navigation Satellite System). Dengan ekspansi ke Arktik dan kerjasama internasional, GLONASS memiliki potensi besar untuk memperkuat posisinya di masa depan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi GLONASS (glonass-iac.ru) atau hubungi Russian Space Systems. Publikasi seperti Russia Beyond dan SINDOnews juga menyediakan wawasan terkini tentang perkembangan sistem ini.


Sumber

BACA JUGA:  Panduan Perawatan Ikan Mujair dari 0 Hari hingga Siap Produksi

BACA JUGA: Suaka untuk Kuda: Perlindungan dan Perawatan bagi Kuda yang Membutuhkan

BACA JUGA: Detail Planet Saturnus: Karakteristik, Struktur, dan Keajaiban Kosmik